22 Maret 2010

Megono dan Teknologi

Bro & Sis,
Tahukah Anda, makhluk apakah “megono” itu? Megono adalah salah satu makanan khas dari Pekalongan. Terbuat dari buah nangka muda yang dicacah lembut dan diberi rempah-rempah untuk selanjutnya dimasak dengan cara dikukus. Biasanya megono berfungsi sebagai pelengkap, bukan makanan pokok. Namun walau demikian, bagi orang Pekalongan sarapan tanpa megono seraya makan sayur tanpa garam. Jadi walau fungsinya hanya sekedar pelengkap, namun kehadirannya adalah suatu keniscayaan. Bahkan saking urgennya, masyarakat Pekalongan sampai menyimbolkan sarapannya dengan STM, sego-tempe-megono.
Lantas, apa pula maksud judul posting ini? Hehe… ini sih just kidding aja. Biar kelihatan keren gitu. Gara-gara membaca berita di Republika Rabu (17/2/2010) yang berjuluk “Nokia dan Intel Hadang Microsoft cs.” Di sana ditulis bahwa pada pameran telepon genggam terbesar di dunia yang digelar di Barcelona, Spanyol, pada 15-18 Februari 2010, Nokia dan Intel meluncurkan produk bersamanya yang diberi nama MeeGo. Itu semacam platform sistem operasi baru pada smartphone untuk menyaingi Windows Mobile 7-nya Microsoft, Androidnya Google dan lainnya.
“Nokia dan intel berkongsi untuk meraih dominasi dalam bisnis piranti lunak smartphone di bisnis telekomunikasi dunia. Hal itu diwujudkan dalam merger yang dilakukan terhadap perangkat lunak Linux Maemo yang digunakan dalam ponsel tipe N900 dengan produk intel MOBLIN, yang juga beroperasi dalam sistem Linux guna menghasilkan platform baru mereka, MeeGo,” demikian paragraf penjelasnya.
Ane jadi tergoda untuk mengkhayalkan, jangan-jangan para CEO Nokia dan Intel pernah ‘terdampar’ di Pekalongan, dan sempat mampir di sebuah warungnya lantas mencicipi “kearifan lokal” di sana yang bernama megono itu tadi. Nah, saking berkesannya dengan makanan khas itu, mereka terinispirasi dengan fungsi strategis megono walau tampilannya sederhana. Maka diangkatlah “megono” yang 100% asli produk lokal Pekalongan, menjadi ikon platform baru mereka. Namun karena suku kata terakhirnya kurang mendukung (MeGo-NO), maka dihilangkanlah! Alih-alih mengganti MeGo-YES yang kurang marketable, lebih baik diambil “MeGo” nya saja. Dan biar lebih keren lagi ditulis: MeeGo!
Ini sekedar celoteh, lho!