Sms pertama pagi ini dari seorang kawan.Tak segera kubalas karena pagi ini harus membantu kakak perempuanku pindah rumah. Padahal pagi ini juga ada acara motivasi yang dipandu trainer kondang Solikhin Abu Izzuddin. Bagaimana mengelolanya nih?
Kuputuskan membantu kakak terlebih dahulu, walau konsekuensinya terlambat ikut acara. Pertimbangannya, beliau satu-satunya kakak perempuanku dan kini berstatus janda. Maka kuniatkan walau tidak bisa membantu penuh, minimal dapat sebagiannya. Sesuai kaidah bijak: "kalau tidak bisa semuanya, jangan tinggalkan semuanya!"
Jadilah selama dua jam membantu kakak. Lumayan, dapat satu rit (sekali angkut) pindahan. Kebetulan usai membongkar muatan, mampir minum di warung bude yang letaknya 2 rumah dari rumah baru kakak, ada anaknya bude yang luang. Akhirnya kuminta dia menggantikanku. Alhamdulillah, bisa tenang untuk ijin ke kakak guna mengikuti acara motivasi.
Terlambat satu jam, kupikir tidak mengapa. Karena toh tadi hanya acara pembukaan. Kalau acara intinya hanya telat 15 menit. Alhamdulillah, mendapat suntikan motivasi dari trainer asal Sragen itu. Jadi semangat membara untuk terus membina: diri, keluarga dan masyarakat.
Jam 9 malam, usai mendongeng untuk anak kelimaku yang masih TK, langsung kubuka netbook HP-ku. Wow, banyak sekali pesan dinding dari teman-teman Facebook-ku. Terima kasih teman, atas doa tulus kalian. Semoga demikian adanya terhadapmu, Allah SWT memberkahi keluarga, karir dan bisnis kalian.
Namun maaf, dengan tidak bermaksud menyakiti perasaanmu, kutolak ucapan 'met milad', 'happy birthday', 'selamat harlah' dan sejenisnya. Karena memang itu bukan tuntunan dari agamaku dan sama sekali tidak pernah dicontohkan oleh Rasul panutanku. 'Ala kulli hal (anyway), terima kasih atas perhatianmu...
***
Yaa Rohman, Yaa RohiimSelendang puji dan puja hanya bagiMu
Sampaikanlah salam kami untuk kekasihMu, Muhammad saw
juga sanak kerabat dan para sahabtnya
Yaa Aziiz, Yaa Ghoffar
Ampunilah dosa kedua orang tua hamba
sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi hamba di sepanjang hidupnya
ampuni pula dosa saudara-saudara kami, se-rahim dan se-Islam
pun dosa guru-guru kami dan guru-guru orang tua kami
Duhai Robbi,
di penghujung angka 41 ini, ijinkan hamba memperbaiki diri
sungguh, tiada daya hamba melakukan itu kecuali atas perkenanMu
Duhai Robbi,
dengan segenap kemuliaan wajahMu, keagungan asmaMu, kupinta ridhoMu
memberikan setetes energiMu, agar hamba bisa merubah diri sesuai titahMu
Aamiin....