11 Agustus 2009

Harga Selembar Ijazah

Bro & Sis,
Tempo hari ada seorang sohib yang senasih dengan ane, yakni hanya seorang lulusan SMA. Dia mengabarkan ada sebuah lowongan tenaga lepas sebagai seorang surveyor pada sebuah proyek survey koperasi. Tentu saja dalam sikon seperti sekarang ini, tawaran darinya sangat menyejukkan terdengar. Langsung ane sanggupi untuk menjadi tenaga survey.
Esoknya sohib ane tadi nge-sms, bahwa pelatihan untuk para surveyor akan dilaksanakan dua hari lagi di Semarang. Ane disyaratkan harus membawa copy ijazah, copy ktp, pasfoto dan kalkulator! Dan ketika hitungan jam mendekati hari H yang dikabarkan, beliau ngesms lagi. Isinya: kami berdua tidak jadi ke semarang, alias tidak diterima sebagai seorang surveyor, karena ijazah kami cuma SMA, sementara yang dibutuhkan adalah SE, sarjana ekonomi.
Kecewa rasanya hati ini, tentu saja. Namun ada hikmah di balik kisah ini. Yakni bahwa ternyata dunia pendidikan kita sungguh sangat mengenaskan. Betapa tidak, hanya untuk menyelesaikan pekerjaan sebagai seorang surveyor, yang disyaratkan musti sarjana! Padahal -menurut hemat ane- pekerjaannya sangat mudah: menanyai obyek survey (yang biasanya sudah ada listnya), mengisikannya ke dalam form dan minta tanda tangan atau stempel darinya. Sangat sangat sederhana, yang bahkan anak ane yang masih SMP saja pasti bisa!
Jadi, antum semua para sarjana, maukah jika selama berjibaku di bangku kuliah dengan segala kemahalan ongkos material dan moral, hanya untuk melakukan pekerjaan anak SMP?