17 Februari 2010

Selamat Ulang Tahun Irfan



Bro & Sis,
Hari ini, putra kelimaku, Irfan, genap berusia 3 tahun...
mohon do'anya, agar si gendut sholih ini kelak menjadi imam bagi ummat, yang senantiasa menegakkan kalimat Allah, dan menebar kebajikan dalam setiap desah nafasnya...

11 Februari 2010

Gara-Gara Semut!

Ini kisah petang tadi.
Irfan, anak kelimaku yang baru berusia 3 tahun, bermaksud menghabiskan jus jambu kemasan dus milik kakaknya. Tanpa pikir panjang, dia menghisap sedotan yang masih menghunjam dalam dus jus itu. Baru seteguk dia menyedot, tiba-tiba, "hoek... hoek..." Apa gerangan yang terjadi?
Ternyata di dalam sedotan itu telah menyusup seekor semut gula yang panjangnya kira-kira 4mm. Kontan dia menangis sejadi-jadinya dan memuntahkan seluruh isi perutnya. Padahal kondisi dia sedang demam, dan baru saja tadi saya berhasil menyuapi habis makan malamnya.
Namun kehebohan tidak berhenti sampai di situ. Ternyata sang semut masih menempel di larinxnya. Seperti spiderman menempel di karung tinju! Sementara Irfan tidak mau membuka mulutnya untuk kami "operasi" guna mengeluarkan sang teroris. Pun dia tidak mau minum air putih banyak-banyak seperti yang kami sarankan. Dia hanya mau menangis, hingga akhirnya tertidur kelelahan...
Oalah... gara-gara semut seekor, makan malamnya keluar semua. Saluran drainase kamar mandi mampet terkena muntahan dan kini dia tidur tanpa bekal makan yang cukup. Ya Allah... sembuhkanlah putraku... kembalikan predikat "gendut sholih"nya kepada kami... Amin...

09 Februari 2010

Menilik Fasilitas Hotspot Pemkot

Bro & Sis,

Melihat itikad baik Pemkot Pekalongan menjadikan Lapangan Mataram sebagai ruang publik yang memiliki fasilitas hotspot memang harus diacungi jempol. Apalagi pihak Telkom selaku penyedia jasa telah meneken kontrak untuk tidak memungut bayaran, alias fasilitas titik panas (baca: hotspot) ini betul-betul free bin gratis tis tis...

Namun ketika itikad baik itu tidak didukung perencanaan yang baik, kadang menimbulkan hal-hal yang menyebabkan itikad baik itu menjadi bias makna kebajikannya. Beberapa warga yang sempat mencoba memanfaatkan fasilitas itu sering mengeluhkan kekurangnyamanannya dalam berinternetria di Lapangan Mataram.

Tidak adanya tempat duduk yang memadai, pelindung di kala hujan dan panas dan akses catu daya PLN yang kurang, semua itu seolah menghapus 'pahala' niat baik pemkot. Maka, banyak yang mengusulkan agar di titik panas itu dibangun semacam gazebo atau peneduh dengan catu daya (lebih khusus, steker/colokan listrik), sehingga warga merasakan nyaman berselancar.

Memang, itu semua membutuhkan dana dan curahan pikiran yang tidak bisa dibilang ringan. Namun jika pemkot sungguh-sungguh ingin agar warganya menjadi melek teknologi, maka saya fikir investasi ini bukanlah sia-sia.

Mudah-mudahan energi positif yang dikeluarkan oleh para pihak yang berkompeten membuahkan kebajikan pula di kemudian hari...