21 Desember 2013

Tak Kusangka SEFT Bisa Bekerja Otodidak

Masih ingat tentang kalender SEFT yang saya disain tempo hari? Monggo, bagi yang belum pernah melihatnya, silakan dilihat kalender. ini...

Kesaksian ini disampaikan oleh temannya Andrew, sebut saja Bunga. Begini ceritanya...

Waktu itu Bunga sedang memprospek seorang temannya yang sedang menderita sakit: tertimpa kursi kayu pada jari kakinya hingga bengkak dan infeksi. Sudah beberapa hari ini teman Bunga tersebut tidak bisa berjalan normal. Bagaimana jalannya? Menurut penuturan Bunga, temannya ini mengesot. Ha? Ya, persis seperti film Suster Ngesot itu. Pernah nonton? Nggak? Sama dong. Hehe...

Nah, karena si Bunga ini yakin akan 'keampuhan' SEFT --walaupun dia sendiri belum pernah ikut Training SEFTnya-- maka dia bersikeras mengajak temannya ini untuk ikut training. Eh, atau jangan-jangan, karena motivasi ekonomi? Entahlah, jangan kita pikirkan itu. Yang jelas, Bunga tidak berhasil membujuk teman ngesotnya ini. Alih-alih berhasil, Bunga justru didebat habis saat promosi ajakannya. Hingga akhirnya Bunga merasa kewalahan dan menyudahi perdebatannya dengan kalimat, "Ya sudah, ini kalendernya, semua ada di sini. Silakan baca sendiri!"

Rupanya teman si Bunga ini tipe jaim. Dibawa kalender itu dan beringsut masuk kamar. Selang beberapa saat, tiba-tiba terdengar teriakan dari dalam kamar, "Alhamdulillah! Aku bisa berdiri! Lihat, bahkan aku bisa loncat-loncat!!"

Kontan orang-orang bergegas menuju kamar, termasuk Bunga yang belum pulang pamitan. "Ada apa ini?" kata orang-orang penasaran. "Lihat, aku bisa lompat sekarang!" jawab teman Bunga dengan mata berbinar. "Lho kok bisa, Mas?" Bunga dan orang-orang pun semakin penasaran. "Iya... Aku ikuti petunjuk yang ada di kalender ini... Aku tapping-tapping sendiri sesuai urutan di kalender," teman itu pun menjelaskan dengan penuh kesyukuran.

Subhanallah... saya yang mendengar kisah ini pun turut terharu, bangga dan bersyukur. Betapa tidak, kalender yang saya desain itu bisa 'menyembuhkan' penderitaan orang. Alhamdulillaah ya Allah...

11 Desember 2013

Selebrasi Milad ke-43 ku

Hari ini, empat puluh tiga tahun lalu, di sebuah desa kecil Podo, kecamatan Kedungwuni, kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, lahirlah bayi laki-laki. Konon sang orang tua si bayi mendapat nasihat dari guru spiritualnya: jika bayinya nanti lahir perempuan berilah ia nama Nur Hidayah. Namun jika lahir laki-laki, beri ia nama: Nurhadi.

Itulah pemirsa, konon cerita dari orang tua saya. Dan hari ini, tepat di usiaku yang ke-43 tahun, saya ingin memberikan yang terbaik untuk SMPIT Assalaam Boarding School Pekalongan, tempat saya mengekspresikan ide dan karya dalam upaya memcetak generasi Robbani bersama rekan seperjuangan. Hm...

Saya kumpulkan para santriwati kelas 7 dan 8 (memang baru ada dua angkatan sih) di Masjid Al-Anshor yang berada di ujung selatan kawasan pondok kami, usai UAS hari ini. Mereka saya terapi menggunakan SEFT yang ilmunya baru saja saya dapatkan beberapa hari lalu. Terapi ini asas kerjanya adalah mengingat kembali emosi-emosi negatif yang pernah dialami, kemudian mengikhlaskan dan memasrahkan secara total kepada Allah SWT, dan kita memohon padaNYA kesembuhan, kedamaian hati kita. Adapun tapping (mengetuk-ngetuk ringan) di titik-titik meridian tubuh adalah upaya melancarkan peredaran darah sehingga bisa menetralisir racun energi di tubuh kita.

Alhamdulillah, 80% dari mereka mengalami penurunan emosi negatifnya. Walaupun belum maksimal hasilnya, karena memang harus diulang beberapa kali, tidak cukup dalam sekali terapi.

Kemudian malam harinya, giliran santri ikhwan yang diterapi. Sehingga total, 114 orang santri yang menerima terapi SEFT hari ini. Alhamdulillah... senang rasanya bisa meringankan dan membahagiakan mereka. Ya Allah, karuniakanlah kedamaian hati dalam dada mereka dan penuhi dada mereka dengan cintaMu, agar mereka mudah menerima hidayahMu dan memenuhinya dengan kalamMu... Aamiiin...

08 Desember 2013

Training SEFT Hari Kedua

Mengikuti Training SEFT selama dua hari penuh, dari jam tujuh pagi hingga delapan malam memang melelahkan. Namun menilik ilmu yang diperoleh pada pelatihan ini, impas sudah (bahkan susuk / terima kembalian) investasi yang saya keluarkan. Dan saya strongly recommended pada Anda semua pemirsa, untuk ikut Training SEFT ini.

Aktivitas yang saya lakukan dan mendapat insight apa saja hari ini? Saya awali dengan praktik SEFT: men-tapping Dewanda (driver kami) atas keinginan berhenti merokoknya yang belum begitu kuat.
Namun alhamdulillah menurut pengakuannya, dari skala 8 saat belum diterapi, turun satu skala tiap satu putaran terapi. Lumayan lah, untuk terapis pemula, he..he..he..
Saya diapit oleh pak Widyo dan pak Faiz

Selanjutnya ketika sudah di lokasi TS, saya dengan penuh antusias mengikutinya hingga usai jam 21-an. Jika kemarin di hari pertama TS, materinya melulu Healing (sehari penuh), maka materi hari ini membahas SEFT for Happiness, Success and Greatness. Subhanallaah...

07 Desember 2013

@Hotel Wisata Desa TMII #Training SEFT Hari Pertama

Sekitar pukul 06.30 sampai juga akhirnya di lokasi, Hotel Wisata Desa TMII. Sebelumnya sempat muter-muter keluar masuk tol mencari lokasi ini. Maklumlah, diantara kami berenam (tambahan 2 penumpang di Cirebon: Madya dan istrinya) belum ada yang pernah menginjakkan kaki di lokasi ini.

Segera saja kami menyusuri lorong-lorong hotel ini. Mencari apa pemirsa? Apa lagi kalau bukan... toilet! Bayangkan pemirsa, semua orang yang mendatangi tempat ini dalam kondisi parlente. Hanya kami berenam yang masih bertampang kusut masai menyimpan lelah perjalanan semalaman. Hehe...

Tepat menjelang jam 07.00 kami telah siap. Registrasi on the spot dan merelakan uang 3,5 juta di saku saya berpindah tangan... hiks... Iya, jujur saja bilangan segitu terasa berat untuk kantong saya. Semoga investasi ini memberikan nilai lebih ya Allah... Saya bersyukur ikut Training SEFT di Jakarta, karena bisa bertemu dengan founder-nya langsung, Ahmad Faiz Zainuddin. Subhanallaah... Alhamdulillaah...

Sesi pertama, pak Faiz mengawalinya dengan menanyakan keinginan para peserta mengikuti training ini. Yang bisa disimpulkan bahwa rerata motivasi mereka adalah untuk meng-healing penyakit-penyakit fisik yang sedang mereka derita saat ini, baik untuk diri maupun keluarga tercintanya. Sementara saya sendiri motivasi utamanya adalah untuk kebutuhan Healing Center di pondok saya, SMPIT Assalaam Boarding School Pekalongan. Karena selama hampir dua tahun pondok ini berjalan, banyak aspek kesehatan santri yang butuh penanganan. Yang kadang, tak kenal waktu: tepat tengah malam!

Titik Meridian Tubuh
Sehari penuh para peserta Training SEFT (selanjutnya disebut TS saja ya, biar ringkas) dilatih teknik tapping. Yaitu mengetuk-ngetuk ringan 9 titik meridian tubuh: Crown, EyeBrow, SideEye, UnderEye, UnderNose, Chin, CollarBone, UnderArm dan BelowNiple.

Untuk kasus-kasus berat kadang ditambah 9 titik lagi: InnerHand, OuterHand, Thumb, Finger, MiddleFinger, RingFinger, BabyFinger, KarateChop dan GamutSpot.

Nah, pas nekan-nekan titik GamutSpot ini, ditambah lagi 9 gerakan lucu, yang konon gerakan ini sangat efektif untuk meng-healing emosi negatif yang sangat kuat bercokol di hati kita. Apa saja gerakan itu? Ini nih pemirsa:
- Membelalakkan mata (melotot)
- Memejamkan mata dengan kuat
- Bola mata melirik kiri bawah dengan kuat
- Melirik kanan bawah
- Bola mata memutar searah jarum jam
- Bola mata memutar berlawanan jarum jam
- Bersenandung selama 5 detik
- Berhitung 1-2-3-4-5 dengan agak cepat
- Bersenandung lagi selama 5 detik
Terakhir, kita menutup terapi ini dengan mengambil nafas dalam, kemudian menghembuskan perlahan disertai ucapan rasa syukur: alhamdulillaah...

Saya, pak Umyung dan Andrew

TS hari pertama usai sekitar pukul 20-an. Materi sehari penuh ini full healing. Para peserta TS diberi PR untuk men-tapping minimal dua orang dan menuliskan 50 macam emosi negatifnya selama ini.

Kami berenam meluncur ke rumah Nindy (salah satu leader di grup Sejuta Sefter, sahabat Andrew) yang letaknya hanya kisaran sepuluhan menit perjalanan dari TMII. Saya tidak tahu persisnya. Di sana ternyata menjadi tempat penampungan para peserta TS dalam grupnya Nindy. Subhanallah, sebuah rumah besar dua lantai ditambah masakan ayam kremes, bebek kecap yang luar biasa lezatnya oleh ibunya Nindy. Terima kasih ya Allah atas anugerah ini. Terima kasih pula buat keluarga Nindy, semoga Allah berkenan membalasnya dengan lebih berkah, lebih baik dan lebih banyak lagi. Malam ini saya dan peserta lain (sekitar dua puluhan orang) bisa tidur nyenyak, menghimpun energi untuk TS esok hari...

Bismika Allahumma ahya wa bismika amuut...

06 Desember 2013

OTW Jakarta, @Hotel Desa Wisata TMII #Training SEFT

Pemirsa, malam ini saya berkemas menuju Jakarta, tepatnya di Hotel Wisata Desa Taman Mini Indonesia Indah. Dengan menyewa Avanza milik teman Andrew sahabat saya, kami berempat (saya, Andrew, Elfat dan Dewanda) bertolak dari Pekalongan jam 21.30. Bismillaah... berniat ikut Training SEFT dengan bermodalkan jualan kalender SEFT rancanganku.

Perjalanan dari Pekalongan hingga Cirebon relatif lancar. Sempat macet beberapa ruas jalan, namun tidak signifikan. Alhamdulillah, di Cirebon nambah dua penumpang lagi: Madya dan istrinya. Madya ini alumni SEFT juga, sama seperti Andrew dan Elfat. Jadi, calon peserta baru kali ini hanya saya dan istrinya Madya. Sementara Dewanda sang driver, sama sekali belum pernah ikut TS. Namun sudah sering mengantar Andrew dan Elfat pada TS-TS di beberapa kota. Sehingga ia sudah sangat familiar dengan makhluk yang bernama SEFT ini. Hehe...

Nah pemirsa... makhluk macam apa sih SEFT itu? SEFT® singkatan dari Spiritual Emotional Freedom Technique, kadang disebut Spiritual EFT. Yaitu sebuah teknik healing untuk membebaskan tubuh kita dari sampah-sampah emosi negatif berbasis nilai-nilai spiritualitas.

Babon ilmu ini adalah EFT racikan Gary Craig, orang bule sono. Namun oleh Ahmad Faiz Zainuddin (founder SEFT), EFT-nya Gary Craig yang kering ruhiyah ini disulap menjadi SEFT yang kental banget nuansa spritualnya.

04 Desember 2013

Kalender SEFT®



Tiba-tiba saja ketika Andrew menyodorkan jadual TS (Training SEFT) sepanjang tahun 2014 pekan lalu, bola lampu di kepalaku berpijar sangat terang. Dan ide itu pun langsung bermunculan... Cling! cling! cling!

Terbayang di mataku, sebuah kalender SEFT yang berisikan informasi-informasi penting seputar SEFT, entah dari mana nanti mengambilnya. Dan yang paling penting, di sana nanti terpampang Jadual Setahun TS di seluruh Indonesia! Ini adalah ruh kalenderku nanti. Ya, jualannya memang di situ sih... He...


Setelah melalui perenungan dan kerja marathon menuangkan ide ke atas "canvas" digitalku, akhirnya rampung sudah desain kalendernya seperti ini. Kalender triwulanan, yang bahan dasarnya dari buku SEFT karya foundernya, Ahmad Faiz Zainuddin. Di bawah tiap lembarnya, terpampang dengan jelas, Jadual TS di seluruh Indonesia, sesuai bulan tersebut. Memudahkan para calon peserta dan alumni melihat di kota mana saja TS dilangsungkan.

Dan hari ini, sejak dua hari lalu saya masukkan percetakan, kalendernya sudah selesai naik cetak semua. Semoga besok sudah rampung proses finishing klemnya. Terima kasih Yaa Robbi... izinkan hamba mengikuti TS yang ilmunya nanti hamba niatkan untuk kemaslahatan ummat, khususnya kebutuhan di Pondok SMPIT Assalaam Boarding School Pekalongan, dengan modal jualan kalender.

Kalau istilahnya para alumni TS, mari kita lakukan DeepSEFT untuk kalender ini. Supaya apa? Ya, supaya laris lah. Supaya sesuai dengan keinginan waktu kalender ini hendak dibuat. Apa saja tuh? Pertama, kalender ini laris manis dan menuai laba yang banyak. Kedua, dari laba itu bisa untuk membiayai TS yang hendak saya ikuti. Yang menurut ukuran kocek saya cukup berat, 3,5 juta. Ketiga, agar kalender ini nanti, membawa manfaat sebesar-besarnya bagi pembelinya dan orang-orang yang menggunakannya.

O ya pemirsa, sejatinya desain kalender ini asli karya saya, namun saya tidak mau mengangkanginya sendiri, toh hak cipta sejati ada di tangan Allah SWT Sang Maha Desainer. En toh saya juga mencomot foto-foto yang ada di internet, yang nota bene milik orang lain. Sehingga Anda saya persilakan mendownload kalender ini dan mengeprin untuk kebutuhan Anda sendiri. Namun, jika kurang puas dan ingin membelinya (semoga saja masih ada stok), bisa menghubungi saya di nomor Whatsapp 0819678518, atau invite pin BB saya 2936A53A.

01 Desember 2013

Hah?? PKN!

Hari ini, seantero jagad memperingati Hari AIDS. Sebetulnya saya tidak begitu peduli. Namun ketika negara kita, khususnya melalui kementerian kesehatannya merestui Pekan Kondom Nasional (PKN), jadi muak saya dibuatnya.

Di bawah ini komentar seorang teman di Purwodadi, menurut saya bagus untuk direngungkan:

Ketika saya ditanya tentang bagaimana sikap terhadap Pekan KONDOM yang digalakkan MENKES dalam menyambut hari AIDS sedunia.

Saya hanya bilang, ketika keluarga harmonis, mampu berbagi kasih dan cinta dengan bijak bersama pasangan. Ketika orangtua mampu mengajarkan akhlaq yang baik bagi anak-anaknya. Maka jangankan 1 bus KONDOM dengan gambar JUPE. 1 armada dan beribu kontiner KONDOM dengan gambar yang lebih menantang pun. Kita semua tak akan terpengaruh.

Memang kita saat ini harus protes, karena melihat fenomena yang mengerikan. Mohon Maaf, karena pemerintah sedang main "kelamin" untuk menyelamatkan anak bangsa dr AIDS dr pada dengan mempergunakan benteng akhlaq.

Pemerintah lebih memilih memproteksi "kelamin" dari pada akhlaq para remaja.
Jadi kalau boleh saya bilang bahwa logika pemerintah adalah logika "kelamin", akal mereka ada dikelamin mereka karena mereka lebih peka pada kelamin dengan memproteksi dengan kondom dari pada memproteksi remaja dengan ahlaqul karimah!

Kalau akal pemerintah sudah ada di kelamin! Lantas bagaimana dengan kehidupan mereka!?
Ayo mulai dari diri kita dan keluarga kita! Itu lebih baik!

30 November 2013

Melepas Istri Wisuda

Sore tadi mengantar istri ke Pusri, tempat pemberhentian bus rombongan wisuda UT UPBJJ Semarang ke kampus UT Pusat, Jakarta. Dari 5 orang angkatan dia yang mendapat undangan wisuda di kampus pusat, hanya tiga orang yang bisa berangkat. Awalnya istri tidak berminat, dikarenakan mendengar kabar kabur tentang biayanya yang mahal. Belum lagi bayangan dia di sananya masih harus mengurus ini itu kelengkapan wisuda, akomodasi dan lain lain, sementara ia buta peta.

Ternyata oh ternyata, wisuda di kampus UT Pusat tidak ada biayanya. Ya, gratis 100%. Biaya yang dikenakan hanya 1 juta oleh travel agen selaku EO-nya. Biaya itu sudah all-in, artinya tinggal berangkat bawa badan saja tidak takut "terbengkalai", hehe... Makanya dua hari lalu minta diantar ke Semarang untuk mendaftar. Jadilah hari ini ia berangkat. Saya lihat ada 4 bus besar... Hm.. banyak juga rupanya mahasiswa UT Jawa Tengah ya...

Menurut rundown acara yang dia terima, wisuda baru dilaksanakan selasanya. Sementara besok Senin ada pra-acara, biasanya berupa seminar (begitu menurut bu Siti, petugas di kantor UPBJJ Semarang).

Sebenarnya dua hari ini dan kemaren saya berencana ikut Training SEFT di Hotel Ibis Semarang. Namun karena beririsan waktunya dengan keberangkatan istri ke Jakarta ini, akhirnya saya batalkan. Kasihan anak-anak, sedang masa UAS di sekolahnya. Insya Allah ikut training pekan depan wis. Resikonya, ikutnya kelas Jakarta nih. Alhamdulillah, malah bisa dilatih langsung sama penggagasnya, Ahmad Faiz Zainuddin.

O ya, pemirsa, ada yang belum tahu apa itu SEFT? Tunggu celoteh saya selanjutnya... Mampir lagi ya...

17 Agustus 2013

Tujuhbelasan

Apa yang terbersit di benak Anda mendengar kata "Tujuhbelasan"? Sebagian besar saya yakin langsung mengaitkannya dengan momentum bersejarah kebangsaan ini. Apalagi kalau bukan dirgahayu kemerdekaan RI.

Sesungguhnya saya tidak begitu antusias pada setiap momen tujuhbelasan. Di samping karena sudah "tidak perlu" upacara bendera lagi --kecuali dulu jaman sekolah-- rutinitas semisal: pengibaran eh, tepatnya pemasangan bendera di depan rumah masing-masing dan melihat penjual bendera tiban yang sudah mulai menata dagangannya jauh-jauh hari di bulan Juli, juga tidak ada "kewajiban melekat" untuk merayakannya. Hari ini sama dengan hari-hari lain dalam kalenderku.

Namun ada satu rutinitas yang membuat perut saya mual (ah, sampai sebegitunya?) adalah melihat "logo resmi" HUT Kemerdekaan RI. Yang tiap tahun begitu-begitu saja. Ini pernah saya luapkan dalam blog ini juga, tentang "krisis kreatifitas" dalam hal pembuatan logo ini. Benar-benar jengah dibuatnya. Baiklah, tahun ini saya tidak mau mengomentari hal itu. Toh juga tidak memberi dampak yang berarti bagi para "penentu kebijakan" logo itu.

Yang jelas, tujuhbelasan di mataku adalah: hari ulang tahun istri yang kesekian kalinya. Tahun ini, berarti 42 tahun umurnya. Semoga dia bisa memanfaatkan setiap detik umurnya dengan baik dan benar, sesuai koridor Ilahiah... Terima kasih istriku, telah bersama melajukan bahtera rumah tangga kita hingga tahun ke-18 ini... Semoga Allah SWT memberkahi umurmu...

01 Juli 2013

Kembali Ke "Barak"

Istriku dan anak keempat, Jundi


Wuih, seperti slogannya militer saja! Ini nih pemirsa, ceritanya istri saya sedang berbungah karena per tahun ajaran 2013/2014 ini dipindahtugaskan ke RAIT Ulul Albab Kota Pekalongan. Karena dia kan sudah menjadi abdi negara (dalam hal ini PNS di lingkungan Kemenag Kota Pekalongan), jadi musti siap di tempatkan di mana pun. Sebelumnya dia bertugas di MSI 15 Medono.

Tidak hanya istri yang berbahagia, yayasan juga. Karena "jerih payah"nya selama ini untuk "mengembalikan" 6 orang "assabiqunal awwalun" guru-guru perintis di RAIT Ulul Albab telah berhasil. Yah, tentu saja tidak keenam-enamnya dikabulkan pihak Kemenag. Hanya dua orang dari enam yang dikabulkan (isteri saya dan bu Nur Hidayah yang sudah lebih dulu).

15 Februari 2013

Hari Ketiga Edisi Mengurug Masjid

Subhanallah, rupanya sejak dua hari kemarin bermain-main tanah dengan para santri, sampai hari ini pun masih berlanjut. Bahkan kali ini hampir semua santri ikhwan terlibat. Sehingga estafeta ember untuk mengangkut tanah lebih dekat jaraknya. Jadi jika dua hari kemarin yang berjalan orangnya, hari ini embernya.

Cukup meriah juga nih... Para santri ikhwan juga sangat bersemangat. Alhamdulillah hasilnya cukup memuaskan. Walaupun jika dibanding dengan banyaknya tanah, pekerjaan gabungan tiga hari ini masihlah sekitar sepuluh persenan kurang. He...

Mudah-mudahan mereka masih enjoy untuk diajak kerja bakti beberapa hari ke depan. O ya, di hari ketiga ini, pegel-pegel di pinggangku sudah sembuh. Alhamdulillah. Semakin yakin dengan teori: jika pegel berlanjut, mencangkul juga berlanjut!

Lihatlah, tanah urugan ini masih butuh sentuhan Anda...

14 Februari 2013

Santri Ikhwan Ngiri

Jika kemarin yang serakah pahala santri akhwat, hari ini adalah edisi ikhwan. Ya, si Fahmi, Huda, Rama, Farhan dan Daffa pun ingin menorehkan sejarah, bahwa keringat mereka turut menjadi saksi pembangunan Masjid Al-Anshor di kawasan pondok pesantren kami, SMPIT Assalaam Boarding School Pekalongan.

Lho, kok cuma lima orang? Bukankah santriwannya ada 21 orang? Benar. Sebagian yang lain sedang istirahat siang. Maklum, jika melaksanakan "kemisan" begini, mereka rata-rata giat memanfaatkan waktu istirahat siangnya. Namun jika tidak sedang puasa sunnah, pasti jam-jam segini sedang asyik-asyiknya main futsal di halaman.

Nah, supaya yang tidak melaksanakan shoum sunnah juga dapat pahalah, maka saya ajak kerja bakti memindahkan tanah urugan ke bakal masjid kami.

Padahal pinggang saya masih terasa mlanjer nih, gara-gara kemarin mencangkul sesorean. Maklum, biasa pegang mouse disuruh pegang cangkul. Begini jadinya. Namun kucoba teori: jika sakit berlanjut, maka kerja bakti juga harus lanjut. He...

13 Februari 2013

Sesekali, Kita Perlu Memberikan Atmosfer "Pemberontakan" Kepada Anak Anak Kita

Ya. Sesekali. Saya kira tidak mengapa.
Seperti yang saya lakukan hari ini, mengajak para santri "memberontak" dari kebiasaan. Mumpung hujan sore-sore, usai sholat ashar berjamaah dan murojaah, mereka kutawari "Ayoo, siapa mau hujan-hujanan berpahala?"
Sontak beberapa jemari mengacung diiringi teriakan heboh, "Saya Tadz, saya Tadz!!"

"Oke, siapkan plastik!" perintahku.
"Untuk apa Tadz?" tanya seorang santri.
"Melindungi kepala kalian, biar tidak flu."
"Idih, ya malu Tadz, kalau dilihat orang," alasan mereka.
"Aku nggak mau pake ah!" timpal yang lain.
"Aku juga!"
"Aku juga!"
Jadi deh, semua tidak mau melindungi kepalanya dari tetesan "rahmat Allah".  Semoga saja habis ini tidak pada meriang. Ya Robbi, kami berlindung dari penyakit karena bermain-main dengan hujanMu ini...

"Eh, sebentar! Bukankah kalian ada ekskul jurnalistik?" saya menghentikan langkah.
"Alaaah... Bosen ah Tadz!" seru salah satu.
"Iya Tadz, sekali-kali refreshing gitu dong," timpal yang lain.
"Oke, konsekuensi dimarahi ustadzah Azmi tanggung sendiri ya!"
"Oke Tadz, nggak pa pa!" jawab mereka kompak.
"Dan.... resiko kena poin tanggung sendiri ya?!" godaku.
"Yaa... masak mau bantu membangun masjid kok kena poin. Tidak adil dong!" mereka masih protes.
"Gini aja wis, kami kena poin nggak apa-apa. Tapi kerja bakti ini juga dikasih poin plus dua kali lipatnya ya Tadz?" rayu salah satu.
"Yee... maunya. Biar nggak tekor ya? Haha... Ada-ada saja ide kalian ini! Sudah ah, let's go girls!" perintahku memotong protes mereka yang bertubi-tubi.

Berbaris otomatis membuntutiku, Salma, Hana, Muna, Nadia, Dita dan Salsa. Lho, kok cuma enam ekor? He... yang lain males karena sudah mandi sore katanya. Oke, tak mengapa. Enam orang cukup lah.
Kami bertujuh beriringan menuju "tempat permainan" itu: onggokan tanah urugan di sebelah utara bakal masjid kami. Seperti satu regu tentara siap tempur, masing-masing membawa senjata: ember dan cetok.
Sayangnya, di tengah keasyikan kami, hujan berangsur reda. Wah, nanggung nih.
"Yaah... Hujannya berhenti.." Hana kecewa
"Ustadz, kurang asyik nih!" protes Salma
"Iya Tadz, nggak asyik," Muna tak mau kalah
Lho..lho..lho... kok protesnya ke ustadz? Protes sama Allah sana, kalau berani. He...
"Sudahlah, nanti usai kerja bakti ini, ustadz siram pakai selang," bujukku
"Bener ya Tadz? Asyiiikk....," Dita, Nadia dan Salsa langsung bersemangat kembali.

Sang "Pemberontak": Salsa, Muna, Hana, Salma, Nadia, Dita

***
Eeh... di tengah asyik-asyiknya kami memindahkan tanah urugan itu ke dalam bakal masjid kami, pak Kyai berteriak, "Sudah jam lima seperempat!"
Tak terasa time is over saudara-saudara... Jadi terpaksa kami menyudahi keasyikan ini deh.
"Come on ladies, saatnya bebersih diri!"
"Yeee.... Asyiiiikk....!!!"
Dan mereka pun asyik bebersih di bawah "hujan buatan" yang tercurah dari ujung selang hijau di tanganku...

11 Februari 2013

Ganti Rantai BMW-ku

Mencoba rantai merk "Orisin", yang harganya jauh lebih murah. Jika beli yang orisinil punya Honda, harus mengeluarkan kocek 140.000 untuk satu set gear dan rantai, selisih 50.000 cukup matrial lah...
Sekalian beli lampu rem 2.500 dan kaca spion 20.000. Bawa ke bengkel "Dua Saudara" di kelurahan Soko, hanya dikenakan ongkos 10.000. Alhamdulillah, ngirit... Semoga saja rantainya kuat setahun lebih. Karena pengalaman, memakai rantai orisinil Honda juga durasi pakainya kurang lebih setahunan. Jadi kenapa musti keluar kocek lebih, jika yang murah tapi kuat saja ada?

10 Februari 2013

Jika Kecewa Mencengkeram Jiwa Anda

Hati-hati dengan orang yang merasa kecewa dengan Anda. Namun Anda tidak perlu terkooptasi dengan segala reaksi yang dia berikan. Anggaplah orang tersebut sedang memberikan "ilmu hikmah" tersendiri buat Anda secara gratis.

Seperti yang dialami seorang sahabat saya hari ini. Beliau adalah seorang Kepala Sekolah di sebuah SMP swasta di kotaku. Sepekan yang lalu beliau baru saja memberhentikan salah seorang karyawannya, atas permintaan sendiri. Konon sang karyawan ini merasa kecewa dengan keputusan yang diambil oleh sahabat saya tadi. Sayangnya, sang karyawan ini mengakhiri hubungan kerjanya dengan tidak happy ending; dalam kondisi marah dan pakai acara merusak properti segala.

Ternyata walau sudah sepekan lewat, rasa kecewa sang karyawan ini belum juga reda. Ia masih menyimpan dan bahkan mengipas-kipas baranya. Puncaknya, hari ini dia melakukan teror kepada karyawan lain, disertai ancaman. Tujuannya agar para koleganya juga mengikuti jejaknya: keluar dari pekerjaannya.

Parahnya, sang karyawan kecewa ini juga meneror beberapa tukang yang kebetulan sedang membangun masjid di sekolah itu. Tak urung teror ini sempat mempengaruhi suasana kerja para tukang tersebut. Maklumlah, mereka -para tukang itu- semuanya pendatang. Mendapat teror dari dari karyawan kecewa yang warga asli di daerah itu, mereka shock juga. Bahkan memohon kepada juragannya untuk ditarik pulang ke daerahnya alias menghentikan tugasnya yang baru saja dimulai.

Sahabat saya tidak membiarkan hal ini berlarut-larut. Pertama menenangkan para tukang agar tetap tenang dan jangan terpengaruh dengan teror yang ada. Sembari meyakinkan bahwa tidak ada yang dapat mencelakai atau menentukan nasib kita kecuali atas kuasa Allah SWT semata. Kedua, mengantisipasi jika mantan karyawannya tadi melakukan aksi susulan.

Di balik langkah taktis tadi, sahabat saya ini sebenarnya sangat yakin, bahwa mantan karyawannya itu hanya besar mulut saja. Sesungguhnya ia tidak sekuat atau seberpengaruh seperti yang dikoar-koarkannya. Andaikan apa yang ia koar-koarkan benar-benar terjadi alias sampai terjadi penganiayaan fisik, maka justru hal ini akan lebih mudah proses hukumnya.

04 Februari 2013

Dari Langit

"Dari langit," jawab Irfan (5 th) anak kelimaku antusias.

Irfan (5 th)
Memperhatikan hamparan sawah di belakang "apartemen" lantai duaku serasa luruh sudah semua rasa lelah. Ya, lelah jiwa ini mendengar, membaca dan melihat reaksi orang-orang yang mengolok-olok PKS. Biarlah, kelak mereka akan tahu.
Oke, mari kita kembali ke pengalaman siang tadi. Irfan dan saya menikmati hamparan sawah nan menghijau di belakang "apartemen". Sebagian besar telah rapat dengan tumbuhan dari keluarga rerumputan itu. Sebagian kecil lain, yang lebih dekat ke kaki apartemen ini, masih renggang-renggang. Di sela-selanya dapat kami lihat dengan jelas air beningnya dengan endapan lumpur di dasarnya.
"Bi, aku pernah main-main di situ sih," tunjuk Irfan ke arah sawah tepat di bawah kami.
"Pas waktu kering ya?" tanyaku
"Nggak, pas sudah basah gitu," sergahnya
"Sama siapa saja mainnya?"
"Sama Azmi."
Ketika kulihat beberapa ikan kecil berenang, kucoba memancing nalar anakku yang masih duduk di bangku TKIT Ulul Albab 2 itu.
"Eh, ada ikannya tuh... Irfan lihat tidak?" kataku. Irfan pun mengarahkan pandangannya mengikuti telunjukku.
"Waktu sawahnya kering, ikan-ikan itu pergi kemana ya?" pancingku. "Kan kalau tidak ada air, ikan tidak bisa hidup. Nah, sekarang saat musim hujan seperti sekarang ini, tiba-tiba sudah banyak ikan di sawah. Kira-kira dari mana ya datangnya ikan-ikan itu?"
"Dari langit, Bi," jawab Irfan tegas. Dari intonasinya, dia sangat yakin jika jawabannya tepat.
"O ya? Bagaimana caranya?"
"Kan, Allah menurunkan telurnya lewat hujan,"
Hm... jawabannya masuk akal juga ya?

31 Januari 2013

Siaran Pers dari (mantan) Presiden PKS

Keterangan Resmi Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq Terkait Isu Penyuapan.

Assalamu'alaykum warohmatulloh wabarokaatuh,

Pertama kami mengapresiasi kinerja KPK dalam melakukan pemberantasan korupsi. Kita berharap pemberantasan korupsi di Indonesia terus berjalan dengan baik sesuai dengan aturan undang-undang yang sudah ada.

Yang kedua, saya agak terkejut tadi mendapatkan  berita dari kawan-kawan bahwa di KPK, ada pernyataan resmi tentang nama LHI sebagai salah satu yang diindikasikan terlibat kasus penyuapan.

Saya tidak tahu yang dimaksudkan siapa, tetapi memang nama saya adalah Luthfi Hasan Ishaaq yang biasa orang menyebutnya LHI.

Seandainya yang dimaksudkan adalah saya, maka saya sebagai warga negara Indonesia sudah tentu akan taat kepada proses hukum yang ada.

Tetapi, andai isu penyuapan itu benar, sudah barang tentu, saya tidak akan menerimanya. Tidak saya, tidak partai saya, tidak juga kader-kader Partai Keadilan Sejahtera.

Untuk itu, kepada seluruh jajaran, kader dan seluruh pengurus partai, Saya berharap para kader tetap menahan diri, terus berdoa, dan menyerahkan semua urusan pada Allah SWT, dan terus berjuang agar negeri kita ini bebas dari korupsi. Karena tindakan itu merugikan negara dan menyengsarakan rakyat, dan pemberantasan korupsi itu sudah menjadi komitmen PKS.

Biasanya menjelang pemilu, kita rajin mengucapkan kalimat "hasbunallah wani'mal wakil, ni'mal maula wa niman nashir".

Demikian saya sampaikan keterangan ini, terima kasih. Wassalamu'alaykum warohmatulloh wabarokaatuh.

Salam @FPKSJakarta