08 November 2008

Obamania!

Tiba-tiba saja dunia seperti terkena sihir Obama. Heran, mengapa orang satu ini begitu menyedot perhatian ya? Bahkan sejak pengumuman pencalonan dirinya sebagai capres AS beberapa bulan lalu. Namun, 'ala kulli hal, kita bisa belajar dari "anak Menteng" ini tentang makna sebuah efisiensi dalam profesionalisme manajemen yang elegan.
Lihatlah bagaimana dia mengelola kampanye-kampanyenya. Mulai dari pendistribusian tanggung jawab dengan mengangkat beberapa orang kepercayaannya (yang profesional tentunya) untuk menangani pekerjaan tertentu sampai pengelolaan isu yang menerpanya. Berikut crew (tim sukses) kampanye Obama:

-- Creative director: bertanggung jawab atas rencana kreatifitas di panggung, termasuk menyiapkan tim kreatif atau relawan yang mengeksekusinya di lapangan.
-- Stage manager: bertanggung jawab atas semua acara di panggung.
-- Ghost writer: bertanggung jawab rancangan pidato kandidat, termasuk di dalamnya merancang statement-statement, fakta-fakta manarik, yang layak kutip oleh media.
-- Spin doctor: bertanggung jawab atas pengendalian isu media, mana angle berita yang menarik, gambar yang menarik, mengamati isu dari pesaing, dan menjalin hubungan erat dengan newsroom dalam pemunculan berita.
-- Media relations officers: petugas yang berhubungan langsung dengan wartawan di lapangan.

Nah, barangkali bro & sis nyaleg pada saat ini, atau paling tidak tim suksesnya, bisa mengambil 'ibroh dari yang mas Obama lakukan dalam manajemen kampanyenya. Insya Allah, lain waktu ane posting sepenggal episode kampanye beliau. Ila liqo...

Obat Stress Tanpa Efek Samping: Ngeblog!

Tidak percaya? Coba saja... Ini bukan ngarang lho ya. Melainkan ane kutip dari sebuah artikel di Majalah Kartini (kalo tidak salah, pinjeman sih) edisi bulan ini. Memang di sana tidak dikatakan dengan ngeblog, stress jadi hilang, tetapi yang diulas adalah terapi menulis.
Dikisahkan seorang workaholic yang terkena beberapa penyakit akibat sering telat makan, terpaksa keluar-masuk rumah sakit untuk diopname. Karena tak kunjung sembuh beliau mencoba berbagai macam terapi, di samping pengobatan medis dan pengobatan alternatif. Nah, pada suatu hari seorang kawannya mengajaknya ikut training motivasi. Dalam kesempatan itu beliau menyaksikan video testimoni seorang budayawan yang sembuh lewat terapi menulis.
Awalnya beliau bingung harus menulis apa, mulai dari mana, dan sebagainya. Tetapi berkat bimbingan trainernya, akhirnya beliau menulis tentang rumah dan bangunan, dua hal yang memang menjadi ekpertasinya. Maklum, 16 tahun beliau bekerja di kontraktor.
Menurut dokter yang merawatnya, sebenarnya bukan aktivitas menulisnya itu yang dapat mengurangi stress. Melainkan ini adalah stress yang dialihkan. Yah, pengalihan fokus otak terhadap stressnya ke aktivitas lain yang menyibukkan, menulis adalah salah satunya. Selain menulis, aktivitas lain yang cenderung fun untuk dilaksanakan juga bisa mengurangi stress.
Jadi, menurut ane, ngeblog pun merupakan terapi mengurangi stress. Jadi Bro & Sis, kalau antum stress, ngeblog aja. Tulis apa saja yang terloncat dari benak antum, tidak perlu mikir, mengalir saja... Atau, kalau masih bingung, ikuti (baca) terus blog ane ini. Obat stress juga kan... Hehehe...

06 November 2008

Cara Hemat Berinternet

Bro & Sis
Tidak di era mudah apalagi sulit secara ekonomi makro dewasa ini, berhemat adalah tindakan mulia. Pun termasuk dalam hal memanfaatkan teknologi internet, sebaiknya tetap memakai kaidah hemat ini. Bagaimana caranya?
Bagi Antum yang di kota atau daerah sekitar tempat tinggalnya telah 'ditanami' titik-titik panas (baca: hotspot) oleh Telkom dengan produk Speedy-nya, maka manfaatkanlah semaksimal mungkin. Dalam hal ini sejauh masih digratiskan lho. Karena denger-denger, di Semarang dan kota-kota lain mengakses internet melalui hotspot harus memiliki akun (dikenal dengan Speedy Prabayar, wujudnya kartu VSAT). Memang tips ini masih mensyaratkan antum kudu memiliki laptop yang ada fitur WiFi-nya (pake PC sih boleh, tinggal beli WiFi-card yang harganya sekitar 200ribuan. ini kalau antum mau sedikit repot dan sensasional, hehe...).
Seperti halnya di kotaku, Telkom berencana nandur 30 titik panas ini, dan masih digratiskan sampai akhir 2008. Katanya mulai 2009 akan diberlakukan sistem Speedy Prabayar. Sayangnya ane tidak bisa memanfaatkan hotspot gratis ini. Yah, karena belum punya laptop dan nggak mau cari sensasi bawa-bawa PC ke mall, kafe atau lapangan pemkot berhotspot!
Tapi untungnya, sebulan lalu dan dua bulan ke depan, Speedy lagi gencar promosi nih. Mereka buka stand di Mega Center (mall paling nyaman di Pekalongan) dan pasti memajang satu atau dua unit komputer untuk fasilitas icip-icip bagi pengunjung. Nah, yang seperti ini nih yang harus ditangkap peluangnya. Makanya hari-hari ini ane rajin ke mall (hehe... kayak ABG aja...) yang ada pameran Speedy-nya. Eman-eman kan, kalau nggak dimanfaatkan. Lumayan Bro, bisa ngecek email, update blog dan browsing hal-hal manfaat lain dengan tidak perlu melototin billing di taskbar...

Tentang "Bertebaran di Muka Bumi"

"Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung" [QS 62: 10]

Menurut ane, makna 'bertebaran di muka bumi' di sini adalah 'bergerak atau pindah dari satu tempat ke tempat lain di muka bumi ini dengan berjalan kaki (atau kendaraan yang berkaki --dalam arti sesungguhnya: kuda, unta, keledai)'. Mengapa berjalan kaki, kok tidak naik sepeda, motor atau mobil?

Pertama, karena dengan kaki, maka terjadi kontak antara tubuh kita dengan bumi, maka idealnya tidak beralas kaki, atau kalaupun toh beralas kaki, gunakan alas yang bersifat 'konduktor'.
Manfaatnya, dapat menetralisir muatan elektromagnetis pada tubuh kita akibat interaksi keseharian kita dengan benda-benda bermedan magnet. Tengoklah benda-benda tersebut di sekeliling kita: TV, hape, radio, mp3 player, listrik di rumah kita, dan sejenisnya. Alih-alih membawa manfaat (kemudahan) dalam hidup kita, benda-benda tersebut juga membawa dampak buruk karena pengaruh medan magnet yang ditimbulkannya. Dampak tersebut bisa berupa pusing, mual, sakit kepala sebelah dari tingkat ringan sampai ke level gawat, stroke.

Kedua, dengan berjalan kaki, kita lebih mengenal lingkungan tempat kita tinggal (ma'rifatul maidan).
Seperti pengalaman hari ini. Biasanya, ane kemana pun selalu bermotor ria. Nah, karena siang ini motor digunakan istri, maka ane menikmati berjalan kaki (sayangnya masih beralas kaki dengan sol karet yang tentu saja bersifat isolator). Namun hikmah kedua ini ane rasakan betul. Ternyata ane menemukan tempat-tempat 'baru', padahal setiap hari ane lewati. O, di sebelah toko ini ada kantor pos kecil, ada banyak warung becak dan masih banyak tempat yang biasanya tidak terlihat, kini jadi 'bermunculan'.

Ketiga, ramah lingkungan, 'ramah kantong' dan menyehatkan. Iya kan? Kita tidak perlu mengeluarkan biaya BBM serupiah pun. Yah... kalau toh perlu beli es teh di warung untuk melepas dahaga akibat banyak keluar keringat, tidak semahal seliter bensin. Dan dengan kita berkeringat, maka itu menyehatkan tubuh kita. Apalagi yang jarang berolah raga seperti ane. (Hehe...). Manfaat berikutnya, dengan berjalan kaki bisa mengurangi resiko osteoporosis. Setidaknya ini menurut Anlene, yang menganjurkan minimal 10.000 langkah perhari untuk mencegah penyakit yang mengerikan ini.

03 November 2008

Indosat, kembalikan pulsaku, plis...


Pengalaman menyebalkan dengan Indosat nih. Ceritanya daripada hape lamaku nganggur ane belikan perdana mentari aja. Karena seandainya dijual pun paling terima duit 50ribu tok (ada yang nawar cepek, tapi hape ini pernah diservice makan 50ribu). Mengapa produk Indosat yang ane pilih? Dari 500an nomor di phonebook, 60% pemakai Indosat, sementara punyaku telkomsel. Kebetulan lagi pas jalan-jalan di sebuah konter, ada nomor cukup cantik -bagiku lho- yakni 085866121970 (6 digit terakhir bulan ultahku). Dan harganya pun biasa, bukan harga cantik, langsung aja ane gebet.
Singkatnya ane pengin melanggan i-Ring "Bangkitlah Negeriku"nya ShouHar. Setelah ane ketik kodenya, tak berapa lama dapat sms balasan yang menginformasikan bahwa "lagu yang Anda pesan sudah tidak aktif. Lagu anda sekarang ...." (Wah, enak aja ngganti lagu yang bukan pesananan ane. Iya kalau gantinya ane banget, lha ini ABG banget. Bisa gawat kan, ntar kalo para kolegaku ngebel apa nggak dikira royal?).
Ane komplain sama Indosat Pekalongan, kebetulan dihandel langsung sama manajer areanya. Beliau bilang bisa diganti kok. Oke, ini melegakan. Esoknya ane dikasih tahu bahwa i-Ring ane diganti "Sang Murobbi"nya Izis.
Eh, tapi kok kena charge lagi? Pulsaku terpotong 7700 lagi! Jadi dalam sehari kena 2 kali langganan -yang seharusnya sekali registrasi kan berlaku sebulan? Wah, ini bukan diganti namanya, melainkan langganan baru lagi. Kapok dah langganan i-Ring Indosat...