31 Oktober 2010

Dicari: Juru Kunci Merapi

Bro & Sis, sampai tulisan ini diposting, ane belum dengar rencana Raja Jogja mencari juru kunci pengganti. Ane jelas tidak mau ngrusuhi beliau dalam mencari kandidat. Ane hanya ingin menumpahkan sedikit uneg-uneg yang mengganjal di hati.
Sebenarnya, apa saja sih tugas seorang juru kunci Merapi? Apakah hanya memimpin upacara labuhan tiap tahunnya itu? Ataukah ada yang lain? Jika eksistensinya tidak lebih dari sekedar pemimpin acara ritual labuhan, menurut hemat ane tidak usah lah dibuka lowongan lagi. Toh, upacara itu justru menggiring umat Islam pada jurang kemusyrikan. Karena menurut ane, upacara itu menempatkan sosok Merapi sebagai dzat yang memiliki kekuatan maha dahsyat, yang karenanya agar tidak murka harus di-upacara-ni secara berkala. Padahal dengan begitu, berarti kita telah menduakan Allah SWT. Artinya, kita menjadi musyrik! Na'udzubillah min dzalik.
Namun jika kehadiran juru kunci sebagai tokoh panutan warga lereng Merapi yang dapat menyatukan berbagai entitas di sana, atau sebagai seorang guide yang mengetahui seluk beluk Merapi sampai ke detil terkecilnya, maka itu mungkin masih diperlukan. Jika memang begitu, maka syarat seorang juru kunci adalah sebagai berikut:
(1) Muslim yang taat beribadah dan berpegang teguh pada prinsip aqidahnya.
(2) memiliki jiwa kepemimpinan yang baik dan disegani warganya
(3) memahami seluk beluk Merapi
(4) rasional, artinya jika memang kondisi mengharuskan dirinya mengungsi, tidak usah jaga gengsi.
Dan mengingat resiko tugasnya yang demikian beratnya, maka ia layak mendapatkan fasilitas-fasilitas yang memadai. Dari mulai gaji yang layak (menurut ane, minimal sama dengan anggota DPR pusat), jaminan kesehatan, piranti teknologi komunikasi yang canggih, dan dilengkapi sarana mobilitas yang handal.
Bagaimana menurut anda?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah mampir...