30 Agustus 2010

URGENSI I’TIKAAF

Bro & Sis, tak terasa sudah sepertiga paruh akhir ramadhan 1431 Hijriyah nih... Sedih campur seneng nih. Sedihnya, target-target yang dicanangkan belum sesuai harapan. Senengnya karena bisa ketemu momen untuk i'tikaaf.
Btw, agar lebih mantep dalam beri'tikaaf, ini ane nukilkan kajian malam oleh Ust. Shohibul Imdad di masjid Al-Karomah, Tirto, Pekalongan.
Selamat menyimak dan melaksanakan ibadah sunnah ini, semoga pada Idul Fitri mendatang, kita semua seperti pada hari dilahirkannya kita oleh ibunda!
Berikut ini materinya... jreng... jreng...

DEFINISI I’TIKAAF
I’tikaaf secara bahasa artinya: menetap di suatu tempat (di mana pun, tidak mesti di masjid)
Menurut syara', i'tikaaf adalah: menetap di masjid dan berdiam diri di masjid dg niat beribadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. (QS 2:187)

WAKTU MULAINYA I’TIKAAF:
Pendapat pertama: start masuknya mulai terbenam matahari (maghrib) malam 21 dan keluarnya habis sholat shubuh dan langsung ke tempat sholat Id.
Menurut Imam Syafi’i: ketika masuk waktu maghrib tgl 1 syawal boleh langsung meninggalkan masjid.
Istri2 rosululloh sering ikut I’tikaf, baik ketika rosul masih hidup maupun ketika telah wafat.
Pendapat kedua: masuk itikaf tgl 20 setelah sholat subuh sudah berada di masjid. (HR Bukhori Muslim), keluarnya (usai i'tikaaf) pada malam idul fitri.
Rosululloh beri’tikaf pada 10 malam terakhir Romadhon hingga beliau meninggal (HR Bukhori Muslim)
Rosululloh pernah beri’tikaf 20 hari (karena tahun sebelumnya tidak I’tikaf, semacam mengqodho, mulai tgl 11 Romadhon) HR Bukhori Muslim. Hadits lain, rosul mengqodho pada bulan syawal.

RUKUN I’TIKAF
1. Niat (dalil : hadits 1)
2. Tinggal di masjid
Untuk I’tikaf regular (di luar Romadhon), kapan pun boleh. Lama waktu minimalnya seperti waktu yang dibutuhkan untuk membaca kalimat tasbih (subhaanallah) ketika berdiam di masjid asal dengan niat, boleh sambil beraktifitas lain, tidak harus duduk diam. Ya, sangat singkat, sesingkat tuma’ninah pada gerakan sholat kita.

SYARAT I’TIKAF:
1. Muslim
2. Mumayiz
3. Suci dari hadas besar (dan kecil lebih afdhol)
4. Khusus wanita, ada izin dari suami, utk gadis, ijin ortu. Gak usah wangi2an

MACAM I’TIKAF
1. Wajib (karena nadzar)
2. Sunnah
Nadzar dlm rangka taat kepada Allah hukumnya wajib, tapi kalau dalam rangka maksiyat harus ditinggalkan.

Hal2 yg boleh dilakukan dalam beri’tikaf:
1. Berbicara karena ada hajat
2. Membersihkan badan (mandi, BAB, dll)
3. Makan dan minum
4. Menengok orang sakit
5. Berobat ke RS/puskesmas
6. Menjadi saksi di pengadilan maupun pada pernikahan

Larangan dalam beri’tikaf:
1. Keluar masjid tanpa ada keperluan
2. Hilang akal
3. Haid
4. Nifas
5. Murtad
6. Jima’ (bersetubuh)

Sunnah2 I’tikaf:
1. Memperbanyak ibadah sunnah
2. Sholat berjama’ah
3. Sholat sunnah tarawih atau yg lain
4. Membaca al Qur’an (lebih afdhol dengan tadabbur)
5. Membaca tahmid
6. Membaca Tasbih
7. Membaca Takbir
8. Membaca Istighfar -> bentuk pengakuan seorang hamba atas Robbnya
9. Membaca Doa lain
10. Membaca Sholawat
11. Mengadakan Majelis ilmu
12. Menelaah kitab yang bermanfaat
Ibadah itu tujuannya hanya satu: lillaahi ta’ala

Makruhnya I’tikaf
1. Melakukan hal2 yang tidak bermanfaat
2. Tidak mau bicara

Tempat I’tikaf di masjid jami’ (yg untuk sholat jum’at), agar ketika hari jum’at, tidak usah keluar dari tempat I’tikaf.
Masjid yang afdhol untuk pelaksanaan I’tikaaf:
1. Masjidil Haram
2. Masjid Nabawi
3. Masjidil Aqsha
4. Masjid2 Allah yang lain (masjid jami’)

Hikmah I’tikaf
1. Meningkatkan iman dan taqwa
2. Meningkatkan tsaqofah islamiyah
3. Membina ikatan ukhuwah islamiyah -> efek: kesejahteraan
4. Menciptakan suasana musyawarah

Beberapa teladan:
Rosululloh mengetuk pintu kamarnya Ali dan Fatimah untuk mengingatkan sholat (ini contoh mertua yang oke).
Ketika masuk sepertiga malam terakhir, siap ibadah, rosululloh membangunkan istri/keluarganya (ini contoh kepala keluarga yang oke punya).
Umar r.a. melakukan sholat malam, kemudian beliau membaca ayat “wa’mur ahlaka bish sholah...” maka serta merta beliau membangunkan keluarganya untuk qiyamullail (sholat tahajud).
Rosulullah mengakhirkan berbuka hingga mendekati waktu sahur pada saat I’tikaf.
Mandi antara maghrib dan isya, sunnah rosul saat I’tikaf.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah mampir...