02 Februari 2012

Insiden Siang

"Ustadz, kepalanya Fahmi bocor, Tadz!!" teriak salah seorang anak sambil lari tergopoh-gopoh menemui ustadznya.
Teman-teman lainnya serempak mengikuti. Jadilah suasana siang itu rame dengan 'lomba pemberitahuan' anak-anak
"Ustadz, kepalanya bocor!"
"Ustadz, bolong Tadz!"
"Ustadz, darahnya banyak sekali!"

Padahal, kenyataannya tak sedramatis itu. Memang, kepalanya terluka dan berdarah, bahkan lumayan banyak. Dasar anak-anak, kalau tidak heboh, bukan anak-anak namanya. Cuma jika tidak tenang menyikapinya, malah ikut panik, ya sudah, tambah sukses deh horornya, hehe...

Tak menunggu waktu, sang ustadz pun segera menuju ke arah Fahmi, sang korban dimaksud. Di seberang lapangan sekolah, di samping tempat bermain TK, 'sang korban' menahan luka di dahinya. Darah segar terus mengalir dari sela jarinya, menodai seragam batiknya.

"Ayo bawa ke UKS!" perintah sang ustadz sambil memapah Fahmi.

Ternyata setelah luka dibersihkan, petugas UKS tidak bisa menangani karena terlalu lebar. Luka Fahmi harus dijahit. Bergegas sang ustadz membawa ke rumah sakit. Untungnya, jarak dari sekolah ke rumah sakit hanya 500 meter. Di UGD, dua orang suster sigap melayani. Luka itu pun dirapatkan dengan 2 jahitan. Alhamdulillah

"Bagaimana bisa begitu?" tanya karyawan lainnya.
"Mungkin jatuh dari mainan TK itu" jawab seorang anak mencoba menganalisa.
"Tadi kak Fahmi mainan di atas itu, Tadz. Terus dia loncat ke bawah dan kepleset. Kepalanya membentur batu ini," teman yang lain tak kalah seru menjelaskan. Padahal ia sendiri bukan saksi mata.

Hehe... dasar anak-anak