14 Agustus 2008

Hari ini Rugi 25 Juta!

Bro & Sis, tadi siang jelang zhuhur ane dapet dua SMS dari TELKOMSEL, provider selularku. Yang pertama memberitahu bahwa paket berlanggananku berhak atas diskon 60% tarif percakapan tiap Sabtu dan Ahad. Langsung ane delete karena bagiku SMS seperti ini tidak penting. Yang kedua membuatku deg-degan. Betapa tidak, ia memberitahu bahwa sim-cardku memenangkan hadiah uang tunai 25 juta. Andai sendernya tidak terbaca 'Telkomsel', mungkin sms ini akan segera masuk trash. Tapi yang membuatku agak terpancing karena tidak kutemukan no hape di sendernya, tetapi Telkomsel, provider resmiku.
Segera jemariku memencet deretan angka 02132711222, nomor telpon yang dia berikan. Wah, begitu meyakinkan suara dari seberang yang mengaku bernama Heri Siswanto, sang "Operator Telkomsel". Intinya mengucapkan selamat, dan bahwa ane berhak atas hadiah tersebut dapat segera diambil dengan dua cara: tunai alias dijemput langsung ke Jakarta dan via jasa perbankan. Otomatis ane jawab opsi kedua. Maka 'sang operator' pun menganjurkanku ke ATM. Antara percaya dan ragu, ane ikuti saja anjurannya.
Limabelas menit kemudian tubuh ini sudah berada dalam ruang sempit ATM BMI Pekalongan. Ane telpon lagi 'sang operator' tadi dan mendikte sejumlah langkah. Sampai disini ane mulai yakin bahwa ane sedang dalam perangkap tikus. Biarlah, toh saldoku cuma tujuhribu sekian. Ane penasaran mendengar berita-berita penipuan seperti ini. Makanya pengin mengalami sendiri suasana batin ketika seseorang sudah berada dalam ruang ATM. Ternyata memang bisa membuat orang lepas kendali. Namun jika kita bisa sedikit obyektif dan sempat ambil nafas (sambil beristighfar banyak-banyak), maka insya Allah bisa merasakan nada suara 'sang operator' yang penipu. Awalnya memang nadanya meyakinkan. Tetapi setelah kita berada di ATM, maka terdengar jelas nada suaranya seperti jika kita merasa tidak ingin kehilangan barang berharga yang sudah kita genggam.
Menit berikutnya saya diminta memasukkan nomor rekening (sayangnya tidak sempat tercatat) dan nominal hadiah yang tadi dijanjikan. Namun anehnya ane disuruh memencet tombol CANCEL sebagai langkah akhir. Dan dia mengatakan bahwa hadiah telah ditransfer, tapi tidak bisa terlihat langsung, harus menunggu beberapa hari (hehe... mana ada teknologi online seperti ini?). Terus, mengapa tombol 'cancel' yang harus ane tekan? Bukankah itu tombol untuk membatalkan semua langkah? Hm... mungkin karena saldoku cuma tujuhribuan itu ya? (di awal langkah tadi ane dituntun untuk cek saldo dulu dan disuruh membacakan angka-angkanya. Tidak boleh salah dalam mebaca, termasuk koma dan titiknya. Coba tadi ane ngomong saldonya seratus juta. Tambah bernafsu kali ya? Hehehe...)
Nah, karena yang di luar ATM sudah ngantre banyak orang, ditambah pak satpam mondar-mandir seperti khawatir melihat ane di ruang ATM dengan hape online, maka ane putuskan untuk segera keluar. Rupanya pak satpam sudah dibekali menghadapi situasi seperti ini.
Untuk lebih memantapkan, ane ke Gerai Halo. Sekalian bayar tagihan bulan ini. Dan setelah ane konfirmasi ke Customer Servisnya, ternyata benar bahwa sms tadi adalah PENIPUAN. Kok sendernya tidak nomor HP atau nomor telpon PSTN, tetapi nongol sebagai Telkomsel? Dijawab, bahwa pelaku menggunakan internet untuk melancarkan aksinya.
Alhamdulillah.... walau hari ini rugi moril 25 juta (karena sudah membayangkan mau apa dengan angka itu) plus rugi materiil 8 ribuan (pulsa), ane dapet pengalaman yang mengasyikkan... hm....

Apa hikmahnya?
(1) Dzikir dalam segala situasi adalah hal terbaik (jangan terburu nafsu euy)
(2) Jangan sungkan mencari informasi kepada pihak-pihak yang kompeten
(3) Teknologi semakin pesat, maka upgrade diri kita everytime (jangan kalah ama penipu)
(4) .... (tolong tambahkan)

1 komentar:

  1. Wah alhamdulillah gak jadi ketipu ya bang!ane dulu pernah kayak gituan juga! trus ane kerjain aja tuh operator! ane lama2in ngobrolnya dengan berlagak bodoh en tak tanya ngalor ngidul. Eh..., yang tadinya ramah banget, jadi marah-marah dia!Kwakakakaka......
    Salam dari anang-jogja anggota avi-pks, bang rohadi eh nurhadi ding...terus berkarya lewat avi pks dan blog ente akhi.....
    wassalamu'alaikum....
    silakan silaturahim ke:
    http://farhatkhan.wordpress.com/
    Wassalamu'alikum

    BalasHapus

Terima kasih telah mampir...