29 Januari 2011

Perlunya Kita ke Daerah Bencana

Gundukan pasir setinggi 3,5 m dilihat dari dalam rumah warga yang telah dibersihkan

Pada 22-23 Januari lalu ikut kloter kedua pemberangkatan relawan ke Kab. Magelang. Bertolak dari sekretariat DPD PKS Kota Pekalongan kami bersembilan orang plus satu supir pada Jum'at malam jam 23.45 WIB. Sampai di alun-alun Magelang jelang subuh membuat kami sedikit ada waktu untuk kompensasi tidak bisa tidur semalaman.
Pukul 06.00 meluncur ke Posko Merapi di Jalan Magelang-Yogya km.10. Ternyata rombongan dari Pemalang sudah lebih dulu tiba. Tidak sempat mandi, karena sehabis sarapan kami langsung diberangkatkan ke lokasi bencana: Dusun Ngemplak, Desa Ngrajek, Kec. Mungkid, Kab. Magelang. Di sinilah saya mendapatkan cerita langsung dari para korban lahar dingin, seperti yang pernah diberitakan di Suara Merdeka beberapa waktu lalu tentang seorang wanita dan anaknya yang selamat setelah hanyut 500 meter terbawa arus.

Sungai Pabelan, masih terlarang didekati. Tebing sebelah kiri itulah sisi yang diterjang lahar dingin, padahal tingginya 10 meter!

Bekas-bekas arus lahar dingin itu masih jelas terukir di seluruh dusun yang terletak 200 meter dari sungai Pabelan. Sungai inilah yang merupakan alur lahar dingin, yang pada waktu kejadian tidak sanggup lagi menampung volume material sehingga memuntahkan seluruh isinya ke sisi sebelah selatan sungai yang mengarah ke dusun Ngemplak. Gundukan pasir setebal 1 hingga 3,5 meter menenggelamkan rumah warga. Beberapa di antaranya jebol temboknya akibat tidak kuat menahan gempuran arus lahar dan beberapa lainnya bahkan rata dengan tanah dan berpindah dari tempatnya semula. Sawah dan ladang warga kini berubah menjadi ladang pasir dengan ketebalan 2 meter.

Sejauh mata memandang, hanya pasir dan hanyutan pohon yang terpampang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terima kasih telah mampir...