09 Juni 2011

Dan Korban Pun Mulai Berjatuhan...

[dari aktivitas perbaikan jalan]

Pagi tadi usai nganter Jundi ke SDIT Ulul Albab kuteruskan dengan mengantar si kecil ke PAUD Al Fikri. Di pertigaan Jl. Slamet - Jl. KHM Mansyur Pekalongan kulihat ramai kerumunan orang. O, nampaknya baru saja terjadi aksiden alias kecelakaan. Masih sempat terlihat olehku genangan darah yang sangat banyak. Aku gak sempat menyaksikan korbannya. Tapi dari jejak tumpahan darahnya bisa kupastikan orang itu meninggal.
Baru siangnya kuketahui, ternyata benar, seorang petugas polisi yang pagi itu sedang mengatur lalu lintas diseruduk truk dari arah selatan. Konon kepalanya pecah. Masya Allah...
Memang sejak Jl. Wilis diperbaiki beberapa waktu lalu, arus kendaraan besar dialihkan melalui Jl. KHM Mansyur. Sehingga ruas jalan yang biasanya normal mendadak padat dengan kendaraan kelas berat. Entah untuk berapa bulan lagi aktivitas perbaikan jalan itu selesai. Yang notabene, potensi jatuhnya korban laka lantas masih mungkin terjadi. Apalagi kalau melihat progressnya, sepertinya lambat banget.
Padahal baru Senin kemarin kudengar seorang siswi sebuah SMA Swasta di Pekalongan terlindas kepalanya oleh sebuah truk di depan Masjid Syuhada atau depan monumen Pekalongan. Penyebabnya sama, karena jalan di depan monumen itu sedang dikeruk, sehingga menyebabkan bergalur-galur dan banyak kerikil. Melintaslah sepasang pelajar mengendarai sepeda motor. Karena hendak menghindari rambu penunjuk arah di tengah jalan, si pengendara membanting stangnya, namun naas, sepeda motornya malah terjatuh. Si pengendara jatuh ke arah kiri dan hanya luka ringan, sementara temannya yang membonceng jatuh ke sisi kanan dan tepat berada di kolong truk yang sedang melintas.
Aku tidak tahu, bagaimana prosedur standar dalam proyek perbaikan jalan. Namun secara mata awam kulihat, potensi musibah akibat proyek ini sangatlah besar. Coba lihat, setelah aspal jalan dikeruk, menyebabkan guratan-guratan di permukaan jalan. Ini berpotensi menggelincirkan roda sepedamotor yang sudah gundul. Belum lagi kerikil-kerikil yang berserakan dan debu yang beterbangan, sangat mengganggu para pengguna jalan. Yang aku tak habis pikir, kenapa mengeruknya tidak bertahap, separuh lebar jalan dahulu baru jika sudah selesai, separuhnya lagi. Ini tidak, selebar permukaan jalan dikeruk semua, sudah gitu, tidak langsung difinishing melapisi ulang dengan aspal hotmix...