20 September 2011

Doa Naik Kendaraan


 
“Dengan nama Allah, segala puji bagi Allah, Maha Suci Tuhan yang menundukkan kendaraan ini untuk kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami (di hari Kiamat). Segala puji bagi Allah (3x), Maha Suci Engkau, ya Allah! Sesungguhnya aku menganiaya diriku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau.”

atau yang singkat seperti ini:


"Dengan nama Allah, yang menjalankan kendaraan ini berlayar dan berlabuh, sesungguhnya Tuhanku Pemaaf dan Pengasih.” 

Itu doa naik kendaraan yang biasanya diajarkan di TK-TK Islam. Namun kalau ane hendak berkendara, maka do'anya tidak cukup itu saja. Biasanya ane menambahinya dengan redaksi yang customized, begini bunyinya:

"Yaa Robb 'ala kulli syai-in qodiir, tundukkanlah kendaraan ini dalam pengendalian hamba, dan tiadalah pengendalian hamba ini kecuali atas ridho dan kuasa-Mu.
Yaa Robb 'ala kulli syai-in qodiir, jadikanlah hamba dan pihak lain saling melihat dan terlihat, dan jadikanlah hamba dan pihak lain saling sigap dalam mengantisipasi setiap potensi benturan.
Yaa Muhaimin Yaa Salaam, hamba berlindung dari potensi musibah perjalanan darat, dan dari kecerobohan hamba dan pihak lain, serta dari keausan kendaraan ini dan kendaraan pihak lain. Aamiin..."

Biasanya kalau bepergiannya membonceng atau naik angkutan umum, maka kata "hamba" ane ganti "pak supir" atau nama orang yang mengendalikan kendaraannya. Pun ketika perjalanannya via matra lain, misal laut atau udara, maka kata "darat" tinggal diganti aja. Bro & Sis boleh meniru, menambahi atau bahkan meninggalkannya. Toh itu kreasi ane sendiri, yang tidak berdasar hadits maupun Qur'an. Itu dilatarbelakangi oleh kondisi di lapangan yang sering ane jumpai. Bahwa musibah (kecelakaan di jalan raya) tidak selamanya karena faktor kelalaian kita, namun juga bisa disebabkan oleh kecerobohan orang lain (yang saya istilahkan dengan "pihak lain" dalam doa di atas) serta faktor-faktor yang "di luar kendali kita". Wallahu a'lam bish showab.