21 September 2011

Indikator Kematangan Emosi: Rem & Klakson

Bro & Sis tentunya sering bepergian bukan? Nah, berbagai perangai para pengendara di jalan raya pasti akan kita jumpai. Ada yang temperamental, membunyikan klakson keras-keras karena terhalang pengendara lain. Ada yang tertib dan taat pada rambu-rambu lalu lintas.
Lucunya, sudah tahu kalau di depannya macet dan tidak mungkin bisa beringsut, eeh.. masih saja gemar mencet-mencet klakson. Lha lantas apa maunya sih? Ane pernah melihat tulisan yang cukup menyentil di 'bokong' truk: "Ora sabar, mabur!" (Kalau tidak sabar, terbanglah sana! begitu kira-kira pesan yang hendak disampaikan pemilik truk itu). Yah, mungkin akan dimaklumi manakala kita sedang dikejar urusan sehingga berkendara layaknya dikejar setan (hehe... memangnya setan suka main kejar-kejaran ya?). Sehingga klakson kita lebih sering menyalak ketimbang diam. Seolah para pengguna jalan lain kudu minggir karena kita akan lewat (pengin begini? nyewa vorj rider atau ambulan dong).
Ketika lalu lintas ramai atau di persimpangan jalan ada kendaraan lain mau menyeberang, segera saja kita meraungkan klakson memberi warning. Padahal kalau kita sedikit saja mau berempati, betapa susahnya memotong jalan kala lalu lintas sedang ramai, membunyikan klakson tidaklah perlu. Tempatkanlah diri kita di pihak yang hendak menyeberang itu, pasti kita akan beri kesempatan untuknya menyeberang. Toh yang punya urusan penting bukan kita seorang kan? Maukah kita memikirkan kemungkinan, bahwa urusan orang itu barangkali lebih penting dari kita? Maka gunakanlah rem yang telah melengkapi kendaraan kita itu. Beri orang lain kesempatan dan berlapang dadalah.
Bro & Sis yang dirahmati Allah, pabrikan telah melengkapi kendaraan kita ini dengan piranti yang komplit, ada rem juga klakson. Jadi gunakanlah keduanya secara proporsional dan bijak. Ini mungkin bisa menjadi indikator bagi kita, seberapa matangkah emosi kita kala berkendara di jalan raya. Jika klakson lebih sering kita pencet, maka beristighfarlah. Namun jika rem yang lebih sering, maka bersyukurlah.
Semuanya terserah Bro & Sis: rem atau klakson?