24 Oktober 2011

Menantang Matahari

Ini perumpaan orang yang setiap hari berangkat dari rumah menuju ke tempat kerjanya ke arah timur, dan pulang sore harinya (tentu ke arah terbenamnya matahari).

Seperti yang ane alami sabtu (22/10) kemarin seharian ini. Berangkat dari rumah jam 05.10 pagi. Usai turun masjid dan sang Mentari belum juga keluar dari peraduannya, ane take off dari rumah (Pekalongan) menuju ke Bawen (kabupaten Semarang). Ada undangan dari Pondok Pesantrennya Umar, anak ketigaku. Di undangan tertera acaranya jam 09.00 untuk mengambil hasil Ulangan Tengah Semester, sekalian rapat Orang Tua/Wali Santri.

Kira-kira satu jam perjalanan, perutku mulai merengek-rengek. O-o, saatnya menunaikan hajat besar rupanya. Sekalian saja deh, mampir di SPBU Plelen, motor juga minta 'minum' sih. 15 menit kemudian, terasa lega... Alhamdulillah, terima kasih Allah, telah memberikan nikmat bisa BAB pada waktunya. Sholat dhuha dulu aah, sebelum melanjutkan perjalanan.

Giliran menjelang Cepiring, Kendal, cacing-cacingku pada aksi demo. Ya sudah, kuturuti saja tuntutannya, daripada bermasalah, ya nggak? Tempat yang paling pas untuk memenuhi tuntutan para cacing ini di warung makan pinggir kali, jelang pabrik gula Cepiring. Relatif murah, tapi makanannya mak nyus tenan. Sayangnya belum disambangi pak Bondan saja nih.

Perjalanan selanjutnya berjalan lancar, hingga tepat jam 09.05 sampai di lokasi, SMP IT Darul Fikri Bawen. Ternyata acara belum dimulai, jadi masih ada waktu buat ke belakang lagi. Bersih-bersih diri sedikit, biar wajah terasa sumringah.

Diagendakan, pertemuan orang tua ini ada materi dari seorang pembicara (motivator) dari luar, namun karena beliaunya berhalangan maka diganti oleh ustadz Rokhis, Lc (pengasuh pesantren). Lumayan lah, daripada tidak ada materi sama sekali. Bahkan -alhamdulillah lagi nih- materi yang disampaikan ustadz Rokhis, bisa buat bahan artikel bulletin Al-Ummah.

Ane di pondok sampai jam 13.30, setelah sebelumnya menyempatkan diri bertemu Umar. Terlihat Umar sudah mulai enjoy di pondok. Mudah-mudahan everything is OK. Karena sebelumnya ane dan istri agak khawatir juga, Umar mengalami bullying dari kakak kelasnya. Insya Allah sudah tertangani dengan baik oleh para ustadz dan pengasuhnya atas masukan kami tempo hari. Tidak bisa berlama-lama karena jam 15-nya seluruh santri putra akan outing ke Gunung Ungaran. Jadi, setelah memberikan bekal cukup dan bercengkerama dengan Umar, ane pamitan.

Selamat belajar anakku, semoga kelak engkau menjadi 10 kali lipat kefasihan, kedalaman ilmu dan kemampuan menyampaikannya Ustadz Anwar Jufri, Lc (pendiri pondok). Itu yang ane mohonkan ke Allah, dan ane yakin sejuta persen, pasti dikabulkanNya!