19 November 2011

Sosialisasi Manhaj Taqwim

LATAR BELAKANG
  • Di antara karakteristik tarbiyah Islamiyah adalah berkesinambungan dan adanya jenjang keanggotaan
  • Proses tarbiyah yang efektif dan produktif diukur dengan parameter pencapaian sasaran tarbiyah sesuai manhaj tarbiyah
  • Salah satu instrument asasi dalam proses tarbiyah yang berkesinambungan adalah taqwim
  • Oleh karena itu perlu diadakan dauroh taqwim sebagai sarana sosialisasi risalah taqwim dan peningkatan kemampuan elemen kaderisasi dalam melakukan aktifitas taqwim

LANDASAN
 
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui” (QS. 8:27)

“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh” (QS.61:4)

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya” (QS. 3:159)

TUJUAN
  1. Mensosialisasikan risalah taqwim 1432 H kepada pengurus kaderisasi wilayah dan daerah
  2. Meningkatkan pemahaman, kemampuan, dan keterampilan pengurus kaderisasi wilayah maupun daerah dalam mentaqwim kader
  3. Berbagi pengalaman serta menghimpun kendala dan permasalahan yang muncul di wilayah maupun daerah seputar pelaksanaan taqwim

SASARAN
  1. Tersosialisasikannya risalah taqwim 1432 H bagi pengurus kaderisasi di tingkat wilayah dan daerah
  2. Terbangunnya pemahaman yang baik dan benar di kalangan pengurus kaderisasi wilayah maupun daerah terhadap mekanisme taqwim sesuai risalah taqwim 1432 H
  3. Terbangunnya penguasaan teknis yang baik dan benar di kalangan pengurus kaderisasi wilayah maupun daerah dalam pelaksanaan proses taqwim sesuai risalah taqwim 1432 H
  4. Meningkatnya kemampuan dan keterampilan pengurus kaderisasi wilayah maupun daerah dalam mentaqwim kader
  5. Terhimpunnya data seputar kendala dan historikal pengalaman taqwim yang ada di tingkat wilayah maupun daerah

Acara berlangsung hari ini dan besok di BKK Jl. Supriyadi Semarang. Ini adalah acara Bidang Kaderisasi DPW PKS Jateng; mengundang semua bidang turunannya di level DPD. Jumlah peserta sekitar 100-an orang. Intinya adalah sosialisasi manhaj taqwim yang baru yakni manhaj 1432. Dibandingkan dengan manhaj taqwim 1421, banyak perubahan yang cukup signifikan pada manhaj baru ini. Hal-hal yang dulunya hanya bisa dinikmati oleh segelintir aktivis dakwah kampus, kini sudah dibuka ke ranah publik. Inilah keniscayaan sebuah jama'ah dakwah, yang kemaslahatannya tidak hanya untuk 'orangnya sendiri' tetapi juga untuk ummat pada umumnya.

Bro & Sis, sebagai sebuah partai politik, maka proses kaderisasi adalah hal yang niscaya. Nah, manhaj taqwim ini adalah panduan penjenjangan anggota PKS. Jika Bro & Sis adalah 'new comer' di PKS, maka mau tidak mau harus melalui proses penjenjangan ini dari titik start: yaitu Anggota Pemula. Tidak memandang apakah Bro & Sis adalah 'senior' di organisasi lain ataupun telah memiliki berbagai pengalaman dan keahlian yang diperlukan oleh PKS untuk berkembang. Baru setelah melalui berbagai proses pembinaan, kenaikan jenjang adalah hak setiap anggota. Di sinilah peran manhaj taqwim ini agar hak-hak anggota untuk 'meniti karier' dalam keanggotaannya tidak terzholimi. Dengan manhaj taqwim 1432 ini diharapkan struktur (baik DPP, DPW maupun DPD) memiliki pedoman yang pasti dalam menetapkan kenaikan jenjang anggota dan melantiknya.

Seperti diutarakan ustadz Abdul Fikri Faqih (Ketua DPW) dalam sambutan pembukaannya, bahwa hendaknya struktur dalam proses rekrutmen adalah seperti filosofi nelayan. Tebar jaring saja, dan dapatkan 'ikan' sebanyak-banyaknya. Tidak pandang dapatnya 'ikan jenis apa' yang penting dapat banyak. Baru kemudian semua orang yang bersedia bergabung dengan PKS, mau tidak mau harus ikut dalam pembinaan rutin. Dalam poses pembinaan ini, ada anggota yang 'semakin menanjak karirnya', pun tidak menafikan yang 'gagal proses'. Biarkan saja berproses secara alami, asal ketika membinanya telah maksimal mengerahkan segenap potensi kebaikan yang dimiliki.

Apa itu Taqwim? Taqwim adalah penilaian atas proses pembinaan yang dilakukan struktur terhadap para anggotanya. Semangat yang dibangun adalah semangat memperbaiki, bukan menghukumi. Dan PKS adalah partai kader, maka semua anggota PKS yang tercatat berhak mendapatkan pembinaan yang intensif agar memiliki karakter unggul sebagaimana tersurat dalam Visi-Misi PKS. Sehingga diharapkan tercipta kader-kader yang siap siaga setiap saat [hehe... kayak iklan pewangi ketiak?] untuk terlibat dalam kerja-kerja dakwah dan kerja-kerja politik PKS.

Visi-Misi yang telah dicanangkan PKS akan tinggal banner dan slogan semata jika tidak didukung oleh kader yang siap kerja. Untuk itulah proses taqwim ini diadakan, agar benar-benar mewujud sosok kader ideal.