15 November 2011

Tentang Mimpi

Inilah mimpi yang hendak kami wujudkan:
Ponpes Tahfidzul Qur'an dan SMPIT Assalaam Boarding School Pekalongan

Seorang rekan datang membawa brosur dari sebuah yayasan yang hendak membebaskan lahan guna mendirikan TPQ dan pesantren tahfidz. Di sana tertera lahan yang hendak dibebaskan seluas1.000-an meter persegi.

"Ini mimpinya masih kecil," komentar rekan ane terhadap yayasan tadi. Memang jika dibanding mimpi yayasan kami, mereka hanya sepersepuluhnya. Ane tak hendak menyombongkan diri lho. Postingan ini hanya ingin menuturkan, betapa pentingnya memiliki sebuah mimpi. Dan lebih penting lagi mimpi yang besar, jangan yang remeh temeh.

Sebagaimana Rasul panutan kita mencontohkan, milikilah mimpi besar agar kita senantiasa memiliki energi besar guna mewujudkannya. Tentunya tak lepas dari kesadaran sepenuhnya atas pertolongan Allah SWT.

Bro & Sis, mari kita berlatih memiliki keberanian untuk punya mimpi besar. Jangan batasi mimpi kita pada segala keterbatasan yang saat ini sedang melingkupi kita. Bebaskan sebebas-bebasnya. Sepanjang mimpi besar itu akan membawa perubahan positif, bermanfaat bagi sesama dan melibatkan banyak pihak, maka imajinasikanlah. Kemudian ikuti dengan langkah-langkah nyata, sekecil apa pun ia.

Misal Bro & Sis ingin bisa pergi ke Baitullah untuk menunaikan rukun kelima, maka bermimpilah bisa pergi haji sekarang juga. Tidak usah melihat habisnya gaji sebulan sebelum datang gajian selanjutnya. Pun hutang-hutang yang belum terbayar. Segera saja membuka rekening haji. Terlalu besar? Ya sudah, menabung koin seratus rupiah dengan kaleng bekas roti di rumah, mudah kan? Atau sekedar silaturahim ke orang-orang yang hendak maupun baru kembali dari pergi haji, rasakan emosinya. Lengkapi juga langkahmu dengan mengilmui seluk beluk ibadah haji ini: membaca buku-buku haji, googling di internet, tanya ke ustadz, dll.

Atau Bro & Sis ingin membangun sebuah pesantren tahfidz qur'an dan lembaga pendidikan komprehensif mulai dari PAUD hingga Universitas? Maka mimpikanlah sekarang! Dan segera ikuti dengan menjalin silaturahim dengan orang-orang berpikiran positif yang sevisi. Atau melihat-lihat profil sekolah/pesantren unggulan di internet atau datang mengunjunginya. Namun intinya, tidak penting apakah langkah yang kita ambil itu kecil atau besar, karena Dia hanya melihat kesungguhan kita melangkah. Kemudian biarkan Dia yang akan memberikan kepada kita jalan-jalan kemudahan untuk mewujudkannya.

Ikhtiar adalah kewajiban kita, sementara anugerah adalah milik-Nya...